Selasa, 01 Januari 2019

PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN


 














***Oleh: Rustam Efendi Albugisi
 ------------------------------------------


Peringatan Hari Guru Nasional telah berlalu.
Masing-masing guru yang padanya tersematkan nama ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ telah kembali bertugas sebagaimana hari-hari sebelumnya. Rutinitas kembali di jalani dengan penuh pengabdian akan amanah yang diembannya.

Ada yang kembali selepas upacara peringatan dengan senyum bahagia tergambar di wajahnya karena memperoleh penghargaan sebagai guru teladan atau guru berprestasi. Adapula yang semakin semangat berkarya karena sebagian karyanya menjadi contoh karya inovasi dalam dunia pendidikan.

Minggu, 30 Desember 2018

TENTANG NAMA

 

















"Tentang Nama" merupakan puisi 'Akrostik' karya dari seluruh 
pembelajar hebat alinea 14.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

R ~ esah terkadang mampir bertahta pada hati yang lemah ini
U ~ saha apapun akan terus di lakukan untuk mengobati
S ~ ekejab duduk tafakur sekedar menguatkan pegangan
T ~ etapi ujian selalu hadir seperti rinai hujan yang mengalir
A ~ wan mendung kehidupan setiap saat selalu mewarnai
M ~ ampukah hati ini bertahan untuk tetap menjadi pribadi yang kuat?

E ~ ntah sampai kapan ujian ini terus mendera
F ~ alsafah hidup yang banyak dicerna seolah tak mampu menolong
E ~ talase hati yang pernah begitu bening mulai tampak buram dan kusam
N ~ ikmat dunia yang melalaikan menjadi penyebabnya
D ~ uhai Rabb semesta alam yang maha penyayang
I  ~ ndahkanlah hidupku dalam naungan cinta dan hidayah-Mu dan jauhkan 
      aku dari sifat hubbu dunia

***Rustam Efendi Albugisi
====================
--------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 28 Desember 2018

TENTANG RASA

 




















***Rustam Efendi Albugisi
====================


Masa telah berlalu
Mengenalmu pun seperti belasan atau bahkan puluhan tahun silam
Meski ku sadar bahwa kita baru kemarin bersua

Darimu timbul segala rasa

Namun sayang itulah yang menggelora
Ntah..
Mengapa hasrat itu timbul
Setelah asa hampir tandus
Oleh duka yang mengarat lara